Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Maria Kristin Yulianti

kamu pengunjung yg keberapa??

Sabtu, 17 Oktober 2009

Denmark SS 09, Maria Absen Harapan Tinggal Firda

Maria Kristin Yulianti
dipastikan absen di
Denmark super series
2009. Kondisi itu tentu
saja membuat kekuatan
Indonesia di tunggal
putri pincang, sebab
tinggal Adrianti Firdasari
yang berjuang sendirian.
Pelatih Tunggal Putri
Pelatnas Cipayung
Marleve Mainaky
mengatakan, pihaknya
tak memberangkatkan
pemain asal Tuban, Jawa
Timur (Jatim), itu.
Alasannya tak lain
penampilan Maria yang
menurun drastis,
terutama saat menjalani
dua turnamen terakhir di
India grand prix dan
Jepang super series 2009.
“Penampilan kurang
impresif di dua
turnamen itu yang
menjadi alasan Maria tak
diberangkatkan. Saya
berharap Maria akan
meningkatkan
performanya melalui
latihan intensif di
Cipayung,” cetus
Marleve, Selasa
(13/10/2009).
Selain absen di Denmark,
Maria juga dipastikan
tak akan mengikuti
turnamen bulu tangkis
Prancis super series
mulai 27 Oktober-1
November 2009. Dia akan
digembleng sebaik
mungkin untuk
menghadapi turnamen
berikutnya.
Marleve mengaku
absennya Maria di
Denmark membuat
peluang Indonesia
semakin kecil meraih
gelar dari sektor tunggal
putri, apalagi Firda –
sapaan Adrianti Firdasari
– kemungkinan tak akan
berbuat banyak di
turnamen berhadiah
total USD200.000.
Pesimisme itu lantaran
Firda harus berhadapan
dengan unggulan kedua
asal China Wang Yihan
di babak pertama.
“Mungkin sulit bagi
Firda, tapi saya masih
berharap dia akan
memberikan hasil
terbaik,” ungkapnya.
Marleve menilai
kesempatan Firda
mengalahkan pemain
negeri Tiongkok itu
masih terbuka lebar
dengan catatan dirinya
tampil penuh disiplin.
Dia pun harus
konsentrasi
memanfaatkan setiap
peluang.
Dia ingin Firda
memberikan hasil
maksimal meski
terbilang sulit. Sebab,
Firda terlihat begitu
berambisi meraih setiap
kemenangan setelah
Maria absen di turnamen
tersebut.
“Mungkin ini
kesempatan dirinya
unjuk kebolehan, apalagi
setelah melihat kemauan
dan persiapan yang telah
dilakoni Firda sejauh
ini,” pungkas Marleve.
Sementara Firda tak mau
terbebani masalah itu.
Dia memilih konsentrasi
menghadapi
pertandingan krusial,
terutama langsung
bertemu Wang Yihan di
babak pertama. Dia
berharap akan
mengatasi unggulan
kedua tersebut.
“Saya mungkin akan sulit
meraih kemenangan atas
Wang (Yihan), tapi
bukan berarti saya akan
menyerah begitu saja.
Saya akan
membuktikannya di
lapangan,” kata Firda
optimistis.
Tertantang Hasil Undian,
Firda Bersua Unggulan
Kedua di Denmark .
Adriyanti Firdasari
kembali harus
menghadapi hasil undian
(drawing) yang kurang
menguntungkan.
Tantangan itu menanti
di Denmark Open Super
Series 2009 yang dihelat
pada 20-25 Oktober
mendatang.
Firda -sapaan karib
Firdasari- langsung
bertemu dengan
unggulan kedua yang
ditempati Wang Yihan
asal Tiongkok di babak
pertama. Hasil undian
tersebut seperti
mengulang pengalaman
Firda di Jepang Terbuka
Super Series 2009 awal
Oktober lalu. Waktu itu,
pebulu tangkis berusia
22 tahun tersebut
langsung bertemu
dengan unggulan
pertama Zhou Mi dari
Hongkong pada babak
pertama.
“Hasil undiannya
memang kurang
menguntungkan. Tapi,
saya tidak keder sama
sekali. Saya justru
tertantang dengan
undian tersebut,”
ungkap Firda kepada
Jawa Pos kemarin (14/10)
.
Pebulu tangkis kelahiran
Jakarta itu juga ingin
mengulang keberhasilan
menundukkan Zhou Mi
di Jepang Terbuka Super
Series 2009. Ya, di Jepang
lalu Firda memang
sukses menumbangkan
pebulu tangkis nomor
dua dunia tersebut.
Hanya, Firda tampil
antiklimaks di babak
kedua. Dia kalah oleh
pebulu tangkis non
unggulan asal Jerman,
Nicole Grether, di babak
tersebut.
“Waktu itu fisik saya
drop setelah menang
atas Zhou Mi. Karena itu,
saya langsung
memperbaiki diri
sepulang dari Jepang,”
sebut Firda.
Pebulu tangkis yang
dibesarkan oleh PB Jaya
Raya tersebut
menambahkan, sepulang
dari Jepang dirinya lebih
sering berlatih dengan
para pebulu tangkis pria.
Tujuannya bukan semata
meningkatkan fisik, tapi
juga teknik.
“Dengan latihan itu, saya
yakin bisa tampil lebih
stabil di Denmark nanti.
Itu juga yang membuat
saya tetap yakin
melawan Wang Yihan.
Apalagi, sebelumnya
saya punya catatan
bagus ketika bertemu
dia,” tutur dia.
Dalam perjalanan di bulu
tangkis, Firda pernah
bertemu dengan pebulu
tangkis nomor tiga dunia
tersebut. Pertemuan itu
terjadi pada 2007 di
Filipina Terbuka. Saat itu
Firda menang dua game
atas Wang.
“Semoga hasil baik itu
berlanjut dan saya bisa
mencetak prestasi di
Denmark nanti,” ucap
Firda.
Sementara itu,
kesempatan berharga
mampir ke lima pebulu
tangkis pelatnas sebelum
terjun di Denmark Super
Series 2009. Mereka
dipercaya untuk tampil
dalam pertandingan
invitasi di Ceko pada 17
Oktober nanti.
Lima pebulu tangkis
tersebut adalah tunggal
pria Simon Santoso,
ganda pria Rian
Sukmawan/Yonathan
Suryatama Dasuki, dan
ganda wanita Greysia
Polii/Nitya Krishinda.
Mereka bertolak ke Ceko
Selasa lalu (13/10).
“Kesempatan tersebut
merupakan hasil kerja
sama Pak Djoko
(Santoso, ketua umum
PBSI, Red) dengan
Kedutaan Besar Ceko.
Harapan kami, tentu
mereka bisa
memanfaatkan
pertandingan nanti
sebagai pemanasan
sebelum tampil di
Denmark,” terang Ketua
Bidang Pembinaan dan
Prestasi (Kabid Binpres)
PBSI Lius Pongoh.
Selengkapnya...

Jumat, 16 Oktober 2009

Penghargaan Satyalancana Untuk Maria Kristin

Pemain bulu tangkis yg tergabung di Pelatnas Pratama, Maria Kristin (24), asyik mencet-mencet telepon selulernya di sela-sela acara Hari olahraga Nasional ke-26 di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (13/10). Selain membaca kiriman surat elektronik, peraih dua medali emas beregu di SEA Games 2007 ini juga membuka Facebook-nya.


''Tapi nama di Facebook bukan pakai nama asliku,''kata Maria. Sayang, ia tida memberi tahu akun.a itu.
''FB-ku untuk kalangan tertentu saja, nanti kalau semua d tampung bisa-bisa bunyi tit-tit-tit terus BB-ku,'' sambung.a tertawa.

Maria datang d acara Haornas Untuk menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas prestasi.a meraih medali perungu per.orangan pada Olimpiade Beijing 08. Sebanyak 56 Olahragawan, pelatih, wasit, pembina, hingga media mendapat penghargaan pemerintah pada acara ini.

Maria bangga menerima penghargaan, apalagi dari Presiden. ''ini akan lebih memacu prestasiku,'' kata atlet yg ingin bermain dlm ajang Asian Games yg belum prnah d ikuti.

Apakah penghargaan itu plus hadiah uang? ''Ya engg, kan duit.a uda d ksih dluan, hahaha,'' jawab bintang iklan prduk suplemen ini.

SUMBER KORAN KOMPAS !
Selengkapnya...

Kamis, 15 Oktober 2009

Tampil Buruk Di Tiga Event Terakhir, Maria Di parkir dari Even Eropa

Situasi berbeda dihadapi
ganda campuran Fran
Kurniawan/Pia Zebadiah
dengan tunggal wanita
Maria Kristin Yulianti.
Jika Fran/Pia
dipromosikan untuk
tampil pada dua even
super series di Eropa
pada Oktober ini, Maria
justru diparkir.
Dalam kalender federasi
bulu tangkis dunia (IBF),
pada Oktober ini ada
dua agenda super series.
Keduanya berlangsung di
Eropa. Yaitu, Denmark
Super Series pada 20-25
Oktober dan Prancis
Terbuka pada 27
Oktober-1 November.
Nah, dalam dua even
tersebut, PB PBSI tidak
mendaftarkan Maria.
Pebulu tangkis asal
Tuban itu menjadi satu-
satunya anggota
pelatnas utama yang
tidak diberangkatkan.
Maria masuk program
retrainning.
”Dari hasil rapat, kami
sepakat untuk tidak
memberangkatkan
Maria. Keputusan ini
kami dasari oleh prestasi
Maria yang semakin
turun sejak Olimpiade
2008,” kata Lius Pongoh,
ketua bidang pembinaan
dan prestasi (Kabid
Binpres) PBSI.
Sejak meraih medali
perunggu di Olimpiade
2008, performa Maria
tidak lagi berkilau.
Pebulu tangkis berusia
24 tahun itu selalu gagal
di even yang diikuti.
Bahkan, langkahnya
sering terhenti di babak-
babak awal. Tiga
kejuaraan terakhir yang
diikuti Maria menjadi
parameternya.
Tiga kejuaran itu adalah
Jepang Terbuka,
Kejuaraan Dunia, dan
Indonesia Terbuka. Pada
gelaran Jepang Terbuka
dan Indonesia Terbuka,
langkah Maria terhenti
di babak pertama. Dan
di Kejuaraan Dunia,
Maria hanya mampu
melangkah hingga babak
ketiga.
”Pertimbangan kami ini
murni karena hal teknis.
Kami berharap,
retrainning ini bisa
membuat Maria terlecut
kembali untuk meraih
prestasi,” ujar Lius.
Meski terasa
menyakitkan lantaran
tidak dikirim sendiri,
Maria mengatakan bisa
menerima keputusan
PBSI. Apalagi, Maria juga
menyadari betul bahwa
prestasinya menurun.
“Tidak bisa dipungkiri
kalau prestasi saya
memang menurun. Apa
yang terjadi ini karena
memang sejak awal
tahun saya jarang
tampil. Karena itu, saya
tidak terlalu masalah
dengan keputusan tidak
dikirim ke Eropa,” sebut
Maria.
Maria pun tidak merasa
dilupakan dengan
keputusan tersebut. Dia
juga tidak patah arang
harus menerima
kenyataan dirinya
diparkir. Maria
menegaskan, keputusan
PB PBSI itu justru
menjadi pemacu
semangatnya untuk
memperbaiki diri.
”Dengan keputusan ini,
saya pun harus berlatih
lebih keras. Dan, saya
akan melakukannya agar
bisa tampil baik lagi,”
tegas Maria.
Selengkapnya...

Rabu, 14 Oktober 2009

Curhat aneh :D

gw yg ga ngerti sama hidup? apa hidup yg ga ngerti sama gw? emang apa hubungan.a gw ma hidup?? *nanya ke siapa juga ga ada yang mau jawap yay*

gw ga punya masalah sama hidup, hubungan gw sama hidup baik2 aja, gw cuma punya masalah sama diri gw sendiri ! *kenapa? kenapa?* gw juga ga tau kenapa, jadi jangan banyak tanya, bikin tambah bingung gw ajah !

kalau di pikir2 kenapa yah gw slalu mengalami kejadian yg sama , lagi lagi dan lagi berulang kali gw alami hal yg ga asik itu !

ini pilihan gw? apa pilihan mereka??
ap harus gw nangis buat kenyataan kaya gini?? apa untung.a buat gw?? mu nangis kaya gimana juga yg terjadi tetap terjadi gw cuma bisa pasrah n sadar sama kenyataan .

gw rasa gw semakin terbiasa tp gw tetep gg bisa biasa ajah ! kadang gw ngerasa ini ga adil cuz terlalu memberatkan gw, tp gw harus inget bukan hanya gw yg menentukan !

sekarang gw harus benar2 menjaga apa yg uda ada di gw, gw ga mau HARUS SLALU JADI KENANGAN...
Selengkapnya...

Maria Kristin konsentrasi sembuhkan cedera

Maria Kristin Konsentrasi
Sembuhkan Cedera
Kamis, 11 Desember 2008 |
19.30 WIB

KUDUS, KAMIS - Karier
pebulutangkis putri nomor
satu Indonesia, Maria
Kristin Yulianti, selalu
mendapat tantangan
karena kerab dibekap
cedera. Gangguan pada
lutut kanannya membuat
dia nyaris frustrasi.
Namun peraih medali
perunggu Olimpiade
Beijing tersebut mengaku
masih ingin terus
menekuni kariernya ini.
Cedera tak
menghalanginya untuk
gantung raket.
"Sampai sekarang saya
masih menikmati sebagai
atlet bulutangkis," kata
Maria Kristin, Kamis
(11/12).
Atlet yang bergabung
dengan PB Djarum sejak
tahun 1998 ini bertekad
lebih konsentrasi pada
penyembuhan cedera
tersebut agar dapat tampil
kembali di even-even
bulutangkis berikutnya.
Apalagi, pada awal tahun
2009 akan digelar Malaysia
Super Series dan Korea
Super Series.
"Tahun lalu saya juga
mengalami cedera serupa,
namun kembali kambuh
sewaktu tampil di
Kejurnas beregu di Jakarta
pertengahan November
lalu," ujarnya.
Seandainya berhenti
berkarier sebagai atlet
atau gantung raket, Maria
Kristin tetap berharap
dapat terus berkarier di
bidang olahraga
bulutangkis, seperti
menjadi pelatih atlet
junior.
Namun, atlet kelahiran
Tuban ini mengakui tak
mudah menjadi pelatih,
karena tidak semua atlet
dapat menjadi pelatih.
Menyinggung tawaran
Menegpora Adhyaksa
Dault untuk mengangkat
atlet-atlet berprestasi
menjadi pegawai negeri
sipil, Maria Kristin
mengaku belum tertarik.
LOU
Sumber : Antara
Selengkapnya...

Maria kristin dan Taufik masih jadi terfavorite

JAKARTA, KOMPAS.com -
Meski Taufik Hidayat
sudah tidak menjadi
tulang punggung timnas
Indonesia sejak mundur
dari Pelatnas awal tahun
ini, menantu Agum
Gumelar tersebut ternyata
masih disukai dan menjadi
favorit pecinta bulu
tangkis serta masyarakat
umum. Bersama Maria
Kristin, suami Ami
Gumelar ini sukses meraih
posisi pertama dalam
daftar atlet paling dikenal
dan paling favorit pilihan
pecinta bulu tangkis serta
masyarakat umum.
Taufik dan Maria
mengalahkan nama lain
seperti Sony Dwi Kuncoro
dan Markis Kido. Namun
jika dilihat dari survei
pemain sepanjang masa,
Taufik dan Maria masih
kalah dibanding Susi
Susanti, Rudy Hartono dan
Liem Swie King.
Secara umum, atlet zaman
sekarang relatif tidak
terlalu dikenal kalangan
masyarakat umum.
Prestasi tak menonjol dan
minimnya gelar juara yang
diperoleh mereka di
pentas internasional,
menjadi penyebab paling
besar ketidakterkenalan
pebulutangkis Indonesia.
"Mereka hanya terkenal di
kalangan terbatas saja,
yakni komunitas bulu
tangkis. Tapi begitu
ditaruh di lingkup yang
lebih umum, mereka kalah
jauh dibanding sepak
bola. Ini tentu menjadi
keprihatinan tersendiri
mengingat satu dekade
lampau nama Susi Susanti
pasti sejajar bahkan lebih
terkenal dibanding
penggiring bola," ungkap
Prof Hardhono, peneliti
dari AC Nielsen.
Sekali lagi, Hardhono
menyebut, media menjadi
ujung tombak untuk
membawa ke puncak
olahraga tepok bulu ini.
"Media sama pentingnya
dengan bibit unggul, jika
dijalankan secara
beriringan, bulu tangkis
bakal mencuat kembali,"
ungkap Hardhono. (BUD)
Sumber : Persda Network Selengkapnya...

Maria kristin dan Taufik masih jadi terfavorite

JAKARTA, KOMPAS.com -
Meski Taufik Hidayat
sudah tidak menjadi
tulang punggung timnas
Indonesia sejak mundur
dari Pelatnas awal tahun
ini, menantu Agum
Gumelar tersebut ternyata
masih disukai dan menjadi
favorit pecinta bulu
tangkis serta masyarakat
umum. Bersama Maria
Kristin, suami Ami
Gumelar ini sukses meraih
posisi pertama dalam
daftar atlet paling dikenal
dan paling favorit pilihan
pecinta bulu tangkis serta
masyarakat umum.
Taufik dan Maria
mengalahkan nama lain
seperti Sony Dwi Kuncoro
dan Markis Kido. Namun
jika dilihat dari survei
pemain sepanjang masa,
Taufik dan Maria masih
kalah dibanding Susi
Susanti, Rudy Hartono dan
Liem Swie King.
Secara umum, atlet zaman
sekarang relatif tidak
terlalu dikenal kalangan
masyarakat umum.
Prestasi tak menonjol dan
minimnya gelar juara yang
diperoleh mereka di
pentas internasional,
menjadi penyebab paling
besar ketidakterkenalan
pebulutangkis Indonesia.
"Mereka hanya terkenal di
kalangan terbatas saja,
yakni komunitas bulu
tangkis. Tapi begitu
ditaruh di lingkup yang
lebih umum, mereka kalah
jauh dibanding sepak
bola. Ini tentu menjadi
keprihatinan tersendiri
mengingat satu dekade
lampau nama Susi Susanti
pasti sejajar bahkan lebih
terkenal dibanding
penggiring bola," ungkap
Prof Hardhono, peneliti
dari AC Nielsen.
Sekali lagi, Hardhono
menyebut, media menjadi
ujung tombak untuk
membawa ke puncak
olahraga tepok bulu ini.
"Media sama pentingnya
dengan bibit unggul, jika
dijalankan secara
beriringan, bulu tangkis
bakal mencuat kembali,"
ungkap Hardhono. (BUD)
Sumber : Persda Network Selengkapnya...

Senin, 12 Oktober 2009

MARIA KRISTIN BUAT QU??

MARIA KRISTIN YULIANTI... sosok yg paling gw kagumi, gw sayangi, gw cintai.... idola yg amaatt sangaat luar biasaa... mahlug yg paling sempurna.. *lebeymodeidup*

berlebihan memang gw terlalu memuji dia tp gw rasa pujian ini memang patut d tunjukan k k.maria, bahkan hanya dia yg pantes dapetin pujian ini !
kagum dengan prestasi dia, perjuangan dia, pengorbanan dia, 1tetes krngat dia itu sangat berharga bangeeeett !
dia berjuang untuk indonesia, dia korbankan waktu.a, masa mudanya, dia korbankan banyak hal untuk indonesia, dia juga korbankan lututnya untuk indonesia meskipun cdera dia tetep berjuang matimatian, gw inget k.maria pernah bilang 'kalau uda maen, gausah mikirin sakit meskipun rebenarnya kaki ngilu banget' beberapa x k.maria rus jalan kesakitan setelah selesai pertandingan ! tuhaaaan bisa nangis gw luw liat derita di balik perjuangan k.maria yg luar biasa !
gw bener2 salut sm k.maria, ga ada yg bisa menghentikan langkah k.maria untuk indonesia !

k.mariaa... aku sayaaaang bangeeeett sama kk... ga peduli kk menang atau kalah, aku tetep bangga sama kk, aku tetep sayaaang sama kk !

LUPH U FULL K.MARIA..... Selengkapnya...