Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Maria Kristin Yulianti

kamu pengunjung yg keberapa??

Jumat, 15 Mei 2009

Maria Kristin (1) Dilatih Teplok Bulu Sedari Bayi


Siapa menyangka, seorang perempuan asal desa terpencil di pinggiran Kabupaten Tuban bisa menjadi tenar dan membanggakan bangsa Indonesia.

Itulah yang terlihat dari sosok Maria Kristin Yulianti (23), penghuni pelatnas Cipayung kelahiran Desa Rayung, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.

Desa tempat kelahiran Maria, begitu ia biasa dipanggil dilingkungan keluarganya, jauh dari keramaian kota. Itu wajar. Sebab, jarak yang harus ditempuh untuk sampai di desa maria dari Kabupaten Tuban, kurang lebih 50 sampai 60 kilometer.

Itupun harus dilalui dengan jalan berkelok-kelok dan sempit. Namun, baik roda dua maupun empat akan dengan mudah bisa menjangkaunya, karena kondisi jalan beraspal hotmik khas Tuban siap mengantarkannya.

Sebenarnya, jarak yang paling dekat untuk menjangkaunya adalah dari Kota Bojonegoro. Sebab, hanya kurang lebih 20-25 km saja atau sekitar 20 menit perjalanan akan bisa sampai ke rumah berlantai dua di tepian jalan poros kecamatan, antara Kecamatan Parengan dan Senori.

Beritajatim.com yang sempat singgah ke rumahnya sempat menggelengkan kepala. Sebab, dari desa terpencil itulah muncul atlet bulu tangkis nasional yang mulai ditakuti di kancah Internasional.

Jumat (15/8/2008) sore itu, suasana cerah nampak jelas memayungi sekitar Kecamatan Parengan dan Senori. Tak nampak akan turun hujan, seperti sehari sebelumnya.

Hamparan area pesawahan langsung menyambut, saat memasuki Kecamatan Parengan yang memang berbatasan dengan tempat tinggal Maria.

Warga yang ramah pun langsung menyambut, ketika beritajatim.com menanyakan rumah Maria, yang dikalangan warga setempat sangat terkenal. "Ya, mungkin 10 km lagi dari pertigaan Brangkal ini," tegas salah seorang abang ojek kepada beritajatim.com.

Tak lama kemudian, beritajataim.com sampai dirumah bercat putih dengan dikelilingi pagar besi bercat hijau muda setinggi orang dewasa. Nampak bagian sebelah kanan rumah Maria berlantai dua dan belum selesai dibangun.

Rumah tersebut nampak asri, dengan seekor anjing berwarna cokelat yang terus mengawasi siapa saja yang masuk, tak terkecuali beritajatim.com yang berada di luar pagar.

Tidak begitu lama, seorang laki-kai berumur sekitar 45 tahun menyapa ramah dari balik pintu berwarna utama cokelat.

Pria tersebut tak lain adalah bapak dari Maria Kristin Yulianti yang bernama Yuli Purnomo. Tanpa basa-basi, ia langsung mempersilahkan beritajatim.com masuk ke rumahnya yang asri tersebut.

Di ruang tamu berukurang kurang lebih 2×3,5 meter tersebut, dengan santai Pak Yuli, begitu ia biasa disapa warga, bercerita tentang masa kecil Maria yang sulit.

Sebab, Maria hidup di lingkungan keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan mengandalkan gaji seorang PNS, Yuli dengan sekuat tenaga membesarkan Maria bersama sang istri yang bernama Herbiyanti (42).

Saat mengandung Maria, Yuli yang ditempatkan sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah Senori, mengaku sangat ingin anaknya yang lahir kelak menjadi pebulu tangkis. Sebab, ia selama ini sangat gemar dengan olah raga teplok bulu tersebut.

Sehingga sangat wajar, kalau ia mempunyai persatuan bulu tangkis (PB) Kumala yang dilatih sendiri di Desa Sembung, Kecamatan Singgahan.

Saat masih bayi, atau sekitar berumur 3 Tahun, Yuli telah mengenalkan bulu tangkis kepada anak pertamanya itu. Walaupun perempuan, ia ingin Maria nanti menjadi perempuan yang tangguh dan mandiri.

Dengan peralatan seadanya, ia dengan sabar melatih dan mengenalkan olah raga yang kurang familier di desa setempat kepada sang buah hati.

Dengan cara mengajak Maria ke tempat latihan, yakni di lapangan gedung KUD Sembung, Yuli mengajari Maria tanpa ada kata mengeluh. Akhirnya, usahanya mulai berhasil dan Maria lambat laun cinta pada olah raga teplok bulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar